MEDAN – Al-Washliyah Kota Medan akan menjadikan HUT ke-80 sebagai momentum membangkitkan kembali organisasi keagamaan ini.
Ketua PD Al-Washliyah Kota Medan, Yulizar P Lubis, mengatakan Al-Washliyah yang berdiri di Maktaf Islamiyah Tapanuli di Jalan Mesjid Medan pada 30 November 1930 itu, merupakan ormas Islam yang memiliki massa terbesar di Sumut. Disamping memiliki ratusan madrasah termasuk perguruan tinggi dan sejumlah panti asuhan.
Dari lembaga madrasah dan panti asuhan itu, lanjutnya, Al-Washliyah melahirkan ratusan dan ribuan para ulama dan sarjana dengan berbagai disiplin ilmu. “Para kader Al- Washliyah juga banyak yang menimba ilmu di luar negeri seperti Timur Tengah,” katanya, pagi ini.
Ketika itu, katanya, keberadaan Al Washliyah dan lembaga pendidikan yang dikelola berada pada masa keemasan. Akan tetapi, setelah berakhirnya masa kepemimpin pendiri eksistensi Al-Washliyah secara bertahap mulai menurun yang pada akhirnya posisi tersebut saat ini nyaris diungguli oleh ormas Islam lainnya.
Yulizar tidak dapat menguraikan secara rinci satu persatu penyebab kemunduran ormas Islam yang mempersatukan umat itu. Lagi pula hal itu tak lagi perlu dibahas, namun yang harus menjadi kajian bagaimana membangun kembali Al Washliyah di tengah-tengah umat yang sedang banyak mendapat tantangan ini.
Justru, konsep membangkitkan kembali batang tenggelam merupakan ungkapan yang mampu membangun dan memotivasi semangat para kader Al-Washliyah untuk bersama-sama menggapai kejayaan seperti yang sudah pernah dirasakan.
0 komentar:
Posting Komentar